Senin, 31 Mei 2010

whats hot lately?

1. dewi persik joinned with dhani ahmad?
2. dian satrowardoyo is now married?
3. a newlywed nia ramadhani and ardie bakrie?
4. yuni shara and raffi ahmad?
or maybe...
5. syahrini and anang?

whats hot lately? would you mind if i talk about gossip indonesian? lol lol.
sometimes we need information, this is not about 'only girls who did it (looking for gossip) but we need public information. agree?

Self Healing

TAT (TAPAS ACUPRESSURE TECHNIQUE)

TAT (Tapas Acupressure Technique) adalah proses yang mudah untuk mengakhiri stres, trauma, rasa takut (fobia), rasa menderita & untuk menciptakan rasa bahagia.
TAT adalah teknik yang baru, sederhana dan efektif untuk menciptakan rasa damai, rileks, dan sehat dalam waktu yang singkat. TAT merupakan salah satu bentuk terapi dalam kelompok ilmu Energy Psychology yang sedang berkembang pesat.

Teknik ini dilakukan dengan menyentuh ringan beberapa titik akupunktur di kepala(Posisi TAT), sambil mengarahkan perhatian Anda pada masalah yang ingin diatasi (7 Langkah Penyembuhan TAT). Menyentuh titik-titik ini dengan ringan akan memberikan efek pudarnya trauma, sehingga pikiran dan perasaan hati yang negatif pun berkurang, terutama setelah mengalami peristiwa yang traumatis.

BAGAIMANA TAT BISA MEMBANTU SITUASI BENCANA?

Ada banyak aspek tentang TAT yang menjadikannya ideal untuk membantu kondisi bencana alam. Pertama, TAT sangat mudah dipelajari, dan selalu menggunakan titik akupuntur yang sama di kepala. Dalam kondisi dimana sumber daya serta tenaga bantuan terbatas, proses penyembuhan bisa segera dimulai. Selain itu, TAT bisa digunakan untuk sekelompok orang, sehingga membantu pemulihan jauh lebih cepat dibanding proses penyembuhan yang dilakukan terhadap satu individu saja.

Aspek penting lain juga adalah TAT tidak mengharuskan orang untuk mengalami kembali atau menjalani ulang peristiwa traumanya. Bahkan TAT tidak terlalu banyak menggunakan bahasa / percakapan dibanding dengan bentuk terapi lainnya, dan memungkinkan individu untuk memfokuskan perhatiannya pada masalah sesuai dengan persepsi mereka sendiri, tanpa harus menceritakannya atau mengungkapkannya dengan kata-kata.

Dalam situasi seperti bencana, dimana seringkali kita merasa kehilangan kendali atas aspek hidup kita, TAT dapat sangat bermanfaat. Dengan TAT, seseorang bisa melakukan proses penyembuhannya sendiri, dan sekarang memiliki “perangkat” yang dapat digunakan kapan saja. Ini sangat membantu orang untuk menyadari bahwa mereka adalah pihak yang “selamat” dan bukan “korban”.

TAT juga melepaskan dan menyembuhkan trauma masa lalu yang tersimpan di bawah sadar dan berkaitan dengan situasi krisis saat kini. Memori trauma punya kecenderungan untuk berkumpul dan terakumulasi, sehingga mempengaruhi individu maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan. TAT juga efektif untuk mencegah terjadinya trauma sekunder pada para relawan/tenaga lapangan yang berinteraksi dengan para korban.

Yang lebih penting lagi, TAT tidak hanya berguna bagi korban langsung bencana saja, namun juga bisa digunakan bagi mereka yang bukan korban langsung, namun terpengaruh secara negatif akibat bencana itu. Para relawan yang turun ke lapangan, maupun masyarakat yang menyaksikan berbagai pemberitaan bencana, seringkali mengalami dampak negatif yang tidak diinginkan juga dari bencana tersebut. Berbagai ketakutan, kegelisahan, dan segala stres lainnya bisa sangat terbantu oleh TAT.

Kami menyarankan agar setiap orang mempelajari teknik TAT sebelum mengalami bencana secara langsung. Meski kita tidak mengharapkan adanya bencana lebih lanjut, namun sangat baik bilamana kita sudah menguasai proses pemulihan psikologis jauh sebelumnya, sehingga tahu apa yang perlu dilakukan bila kebutuhan tersebut muncul.

- i found this interesting article from Reza Gunawan, hubby of dewi lestari who working as a therapyst. i always read his article and found interesting topic that indirectly happent in my real life. sometimes i can do it (if that easy) lol :D

Design and Evaluation of a Knowledge Management System

Untuk bersaing dalam pengetahuan-sentris, organisasi di seluruh dunia telah melakukan berbagai inisiatif untuk mengelola, namun yang paling penting aset-knowledge volatile, Pada artikel ini, kita akan membahas manajemen pengetahuan (KM) sebagai sistematis dan proses organisasi untuk mempertahankan, pengorganisasian dan memperbarui pengetahuan. penting bagi kinerja individu dan organisasi competitiveness. Kita dapat menggambarkan keseluruhan pendekatan sebagai kodifikasi.

Pada dasarnya, arsitektur sistem kami terdiri sebuah pelajaran-belajar pengetahuan repositori, kasus repositori, direktori organisasi, komunikasi dan lapisan distribusi, seperangkat pengetahuan umum manajemen fungsi. Sesuai dengan praktek yang ada,
pengetahuan kita terstruktur dalam sistem bukannya kasus penempatan dalam produk
kualitas desain atau proses pemeriksaan. Pelajaran-belajar pengetahuan repositori
divalidasi mengandung pengetahuan, sedangkan Repositori menyimpan kasus sebelumnya ditolak kasus atau mereka yang menjalani validasi. Sebuah kasus di repositori baik mencakup masalah atau fenomena deskripsi, analisis, komentar, dan rekomendasi untuk perawatan, serta kontributor ‘kontak informasi. Direktori organisasi berisi struktur organisasi, individu-individu profil dan informasi kontak, dan nama-nama domain pakar dalam berbagai daerah. Sistem ini juga memiliki komunikasi dan distribusi terintegrasi dengan lapisan Lotus Notes sudah ada email dan groupware sistem. Lapisan ini sangat penting untuk penciptaan pengetahuan dan update dan menawarkan pengguna nyaman akses ke kedua repositori.

Status sistem dan evaluasi

Sistem menjadi operasional pada bulan April2001. Segera setelah sistem tersedia, perusahaan departemen IS disediakan pelatihan pengguna di seluruh organisasi.Pada Desember 2001, karyawan telah menciptakan total 1.204 kasus. Produksi, penelitian
dan pengembangan, rekayasa proses, peralatan teknik, dan kualitas departemen jaminan yang paling aktif dalam penciptaan pengetahuan dan memperbarui, dan sistem menggunakan. The turnaround time untuk pengetahuan penciptaan adalah sekitar lima hari, peningkatan yang signifikan dari sebelumnya proses manual. Evaluasi kami dibandingkan dengan pengetahuan berbagi dan perbaikan berikutnya produktivitas dan layanan pelanggan sebelum dan setelah sistem ketersediaan. Tujuh puluh delapan karyawan-termasuk manajer, insinyur, dan staf pendukung dari yang disebutkan sebelumnya pengetahuan-intensif departemen - berpartisipasi dalam evaluasi. Mayoritas responden memegang posisi nonmanagerial (85 persen), dan banyak dari mereka telah menduduki mereka saat ini posting untuk lebih dari satu tahun (48 persen). Kami mengukur setiap evaluasi pertanyaan dimensi menggunakan beberapa item didasarkan pada lima poin skala Likert, dengan satu menjadi “sangat tidak setuju” atau “sangat
sering “dan lima yang” sangat setuju “ atau “sangat jarang terjadi.”

KM implikasi dalam rekayasa perangkat lunak

Kesulitan seperti didefinisikan kurang persyaratan staf sering pergantian, dan volatile platform hardware dan software rekayasa perangkat lunak tantangan terus-menerus projects. Tantangan-tantangan ini membutuhkan casebased pendekatan pembelajaran organisasi pelajaran penting dari pengalaman sebelumnya atau muncul requirements.Oleh mencakup proses KM yang mendasar didukung oleh pembelajaran yang efektif dari sebelumnya desain dan praktek, software rekayasa organisasi dapat meningkatkan perencanaan proyek, pelaksanaan, dan kontrol. Seperti diilustrasikan dalam kasus yang dilaporkan, pelaksanaan divalidasi dan dapat diakses sebuah organisasi repositori yang berisi pengetahuan dari berbagai proyek yang dapat mendukung dan meningkatkan proses-proses KM tersebut. Selain menyoroti yang menjanjikan penggunaan IC KM dalam perakitan dan pengujian, ini Penelitian ini juga memiliki beberapa implikasi bagi KM dalam rekayasa perangkat lunak. Khusus, manajemen dukungan, integrasi dengan yang ada infrastruktur teknologi, dan organisasi nilai-nilai budaya yang penciptaan pengetahuan dan berbagi faktor penentu keberhasilan untuk implementasi sistem KM. Mengintegrasikan sebuah sistem KM dengan teknologi yang sudah ada adalah sangat penting, karena akan mengurangi individu ‘waktu belajar dan kognitif sistem angkat beban dan penerimaan dan menggunakan. Sebuah sistem yang mudah digunakan adalah relevan dan mungkin sangat tergantung pada antarmuka dengan pengguna. Temuan-temuan dari wawancara dengan insinyur dan staf pendukung mengusulkan kebutuhan perampingan lebih lanjut masalah-posting prosedur dan untuk presentasi singkat masalah, analisis, dan rekomendasi. Bila didukung oleh sebuah sistem KM yang melembagakan dan mendukung berbagi kritis, tugas-pengetahuan khusus sebelumnya dipertahankan oleh individu, insinyur dan pengembang perangkat lunak, seperti mereka perakitan IC pengujian rekan-rekan, harus dapat merancang dan memberikan sistem yang lebih baik pada kecepatan yang lebih cepat.

Beberapa penelitian arah bernilai melanjutkan penyelidikan. Misalnya, kami belum memeriksa sistem efektivitas biaya. Studi ini menunjukkan sistem efek positif pada pengetahuan berbagi, produktivitas, dan tingkat pelayanan tetapi alamat tidak biaya. Juga menarik adalah pengembangan dan evaluasi sistem serupa dalam konteks rekayasa perangkat lunak, di mana proses dan tahapan proyek biasanya dinamis dan saling terkait, dan pengetahuan validitas adalah sangat penting.

Studi kasus 1 : industri garmen

Abstrak:

Perkembangan sistem informasi akhir-akhir ini sangat luar biasa. Informasi yang dihasilkan tidak hanya bersumber dari data yang bersifat transaksional, tetapi telah beranjak pada pendekatan untuk mengelola berbagai macam data yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Salah satu dari kegiatan pengelolaan tersebut di atas adalah manajemen pengetahuan atau knowledge management selanjutnya disebut KM.

Istilah KM dapat mengacu pada konteks KM itu sendiri (pemanfaatan pengetahuan) dan sistem KM (berperan sebagai fasilitator untuk memanfaatkan dan menciptakan pengetahuan). Organisasi yang ingin menerapkan KM tentunya harus dilengkapi dengan sistem KM, selain dari beberapa isu organisasi dan faktor manusia (human / people) dalam proses akuisisi, koleksi dan distribusi pengetahuan itu sendiri.

Secara teoritis KM dapat dipandang menjadi konteks KM yang berupa pengetahuan itu sendiri, yang dapat diperoleh dengan mengikuti proses penciptaan pengetahuan menurut model spiral SECI. Agar proses penciptaan ini berhasil, maka diperlukan sebuah sistem KM yang berperan sebagai fasilitator dari setiap proses. Sistem ini dapat diterapkan jika didukung oleh lingkungan organisasi yang meliputi aspek manusia dan kultur organisasi. Agar semua tahapan SECI ini dapat dijalankan dengan lancar, maka diperlukan sebuah kerangka kerja implementasi yang digunakan sebagai pedoman pada pendefinisian setiap aktivitas baik pada proses penciptaan pengetahuan maupun pembangunan dan penerapan sistem KM.

Kesulitan yang dihadapi dalam mengembangan KM meliputi aspek pendefinisian dan pembangunan konteks KM itu sendiri, pembangunan sistem dan implementasi sistem. Banyak organisasi yang menghabiskan waktu pada pembangunan sistem, tetapi pada kenyataannya dua hal lain memegang peranan yang jauh lebih besar yaitu pendefinisian konteks KM dan implementasinya, karena KM sangat erat kaitannya dengan usaha ekstraksi pengetahuan yang ada pada pikiran manusia.

Tesis ini tidak menitikberatkan pembahasan pada konteks KM maupun sistem KM, tetapi lebih menekankan pada aspek implementasi KM. Dasar pemikirannya adalah bahwa konteks KM dan sistem KM sangat luas dan isinya dapat bervariasi pada berbagai organisasi, meskipun konsep dasarnya sama. Identifikasi KM maupun elemen sistem KM pada organisasi sangat bergantung pada kebutuhan organisasi tersebut dan ruang lingkupnya juga ditentukan oleh tingkat kemampuan organisasi. Pemilihan ruang lingkup penelitian pada implementasi KM didasari oleh fakta bahwa meskipun organisasi telah menyusun konsep yang sangat memadai untuk KM maupun sistem KM, tetapi tantangan terbesar tetaplah terletak pada proses implementasi. Kegagalan pada proses implementasi menyebabkan semua usaha yang telah dibangun pada tahap konseptual tersebut menjadi percuma.

Fokus pada penelitian ini adalah mengkaji pengembangan sebuah kerangka kerja untuk implementasi KM, dengan dasar pemikiran bahwa implementasi KM juga termasuk salah satu hal terpenting atas adopsi KM pada organisasi. Implementasi yang berhasil meliputi seluruh siklus hidup pengembangan sistem yang dikembangkan mulai dari identifikasi kebutuhan awal hingga pemeliharaan sistem. Kerangka implementasi ini diharapkan dapat bersifat generik dan dibangun dengan menggunakan pendekatan atas 4 unsur sebuah organisasi yaitu organisasi itu sendiri, manusia (people), informasi yang dibutuhkan dan teknologi yang mendukung.

Kerangka kerja yang dihasilkan kemudian dicoba diterapkan untuk membuat usulan kerangka kerja implementasi KM di sebuah industri garmen, yaitu BI-ENSI FESYENINDO. Ujicoba ini menunjukkan bahwa pada tahap awal, tidak semua aktivitas dapat diidentifikasi dengan jelas karena ada beberapa aktivitas yang pendefinisiannya tergantung pada keputusan atas aktivitas sebelumnya. Dua tahapan terakhir yang cukup sulit diturunkan dengan jelas adalah pada tahapan implementasi dan evaluasi. Hal ini menunjukkan bahwa kerangka kerja yang dibangun tidaklah bersifat satu kali eksekusi, tetapi harus mengalami iterasi seiring dengan perkembangan pemahaman organisasi atas sistem yang akan dibangun.

pengaruh management knowledge di organisasi

Era globalisasi yang ditunjang oleh inovasi juga ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat . Menyadari akan persaingan yang semakin berat, maka diperlukan perubahan paradigma di organisasi. Istilah paradigma berasal dari Yunani artinya memperagakan atau mendemontrasikan, istilah tersebut dipopulerkan oleh Thomas Khun dalam bukunya berjudul The structure of scientific revolutions. Dalam buku tersebut Khun mendifinisikan sebuah paradigma ilmiah sebagai :

1). Apa yang diamati dengan cermat,
2). Jenis pertanyaan yang akan diajukan dan jelajah untuk mencari jawaban dalam kaitannya dengan subyek,
3). Bagaimana pertanyaan tersebut akan distruktur, dan
4). Bagaimana hasil kajian ilmiah akan ditafsirkan.

Jadi dalam sains biasa, paradigma merupakan himpunan eksperimen contoh yang mungkin akan digandakan atau diulang. Perubahan paradigma itu merupakan transformasi yang ditimbulkan oleh agen perubahan (katalis) dengan efek akhir berupa metamorfosa yang melibatkan pengetahuan sebelumnya dan temuan baru yang menentang atau membuang pengetahuan sebelumnya. Maka perubahan paradigma dianggap sebagai sebuah perubahan dari satu cara berpikir ke cara berpikir lainnya. Jadi perubahan paradigma di organisasi adalah dari yang semula mengandalkan pada resource-based, menjadi knowledge-based, secara sederhana di organisasi saat ini adalah kumpulan buku, dokumen dan materi lainnya yang ditata untuk digunakan oleh pemakai. Paradigma lama dengan kerangka berpikir bagaimana mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya serta sedapat mungkin tidak boleh meninggalkan perpustakaan alias tidak dipinjamkan, misalnya. Jadi perlu transformasi yang didorong oleh agen perubahan yang mampu merubah pengetahuan yang sebelumnya dengan temuan baru yang berlawanan dengan pengetahuan sebelumnya. Misalnya saat ini terjadi perubahan paradigma menjadi knowledge provider atau solution provider yang berorientasi pada pemakai. Bila sebelumnya pengolahan materi menjadi kerangka pikir utama, maka kinilah pemakailah yang menjadi sasaran, misalnya. Paradigma ini muncul karena tuntutan pemakai di satu sisi serta kesadaran bahwa data, informasi dan pengetahuan diolah harus ditujukan kepada pemakai serta munculnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin pesat, serta perubahan perilaku pemakai.? yang bertumpu pada analisis bidang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya pohon industri, kemasan informasi, metadatabase, data mining, data warehouse, dan sebagainya. Disinilah peran pendidikan dan knowledge sharing di kalangan karyawan menjadi amat penting dalam meningkatkan kemampuan manusia untuk berpikir secara logika yang akan menghasilkan suatu bentuk inovasi. Jadi, inovasi merupakan suatu proses dari ide melalui penelitian dan pengembangan sehingga akan menghasilkan prototype yang bisa dikomersialkan.

Transformasi Ekonomi dengan Aset Intelektual

Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi transformasi ekonomi dari yang awalnya berbasis sumber daya alam menjadi berbasis aset intelektual atau pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki suatu perusahaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan daya saingnya terhadap kompetitor. Untuk itu, banyak perusahaan yang mulai melirik potensi dari knowledge management (KM) guna menangani serta mendayagunakan aset intelektual yang mereka miliki. KM merupakan suatu proses pengidentifikasian, pengembangan, penyebaran, serta pengaplikasian pengetahuan yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kesuksesan dari inisiatif KM tentunya tidak terlepas dari dukungan teknologi informasi (TI). Teknologi sebagai salah satu komponen utama KM menyediakan mekanisme yang memungkinkan organisasi untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, menyebarkan, serta mengakses data, informasi, dan pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan kondisi di atas, maka peneliti melakukan penelitian untuk untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana teknologi informasi mendukung inisiatif KM yang dijalankan oleh perusahaan serta manfaat apa yang diperoleh dari pemanfaatan teknologi informasi tersebut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian kualitatif, dengan tipe penelitian berupa studi kasus intrinsik pada suatu perusahaan yang bergerak di sektor perbankan,yakni PT Bank XYZ, Tbk. Kemudian dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian, teknik yang digunakan adalah observasi, wawancara, serta telaah kepustakaan. Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa inisiatif KM telah lama dijalankan oleh PT Bank XYZ, Tbk.. Mereka memiliki berbagai kegiatan terkait dengan praktik KM, seperti: Friday Sharing Session, Meet the Authors, LeSeAn, dan sebagainya. Teknologi informasi dimanfaatkan terutama untuk mendukung proses komunikasi serta penyimpanan pengetahuan, terutama explicit knowledge. Kemudian dengan melihat kondisi TI mereka yang sifatnya tersebar, peneliti menyarankan adanya proses pengintegrasian yang dapat ditempuh dengan membangun suatu company portal yang dapat menjadi pintu gerbang menuju sistem informasi serta sumber-sumber pengetahuan yang dimiliki perusahaan.

Penerapan Web-Based Knowledge Management System untuk manajemen Pengalaman dan Logistik Pasca Bencana Alam

Abstrak :

Knowledge management adalah sebuah proses yang mengkoordinasikan penggunaan informasi pengetahuan dan pengalaman Mengingat seringnya bencana yang terjadi di Indonesia serta belum adanya reformasi dalam mengelola pengalaman maupun distribusi logistik pasca bencana alam sehingga menyebabkan terjadinya permasalahan yang sama terus berulang maka dalam penelitian proyek akhir ini dibuat knowledge management system untuk mengelola pengalaman tim relawan yang menangani bencana dengan menggunakan algoritma text mining metode vector-space model dari IR Information Retrieval Model Hal ini ditujukan supaya pengalaman knowledge tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal oleh pihak lain yang membutuhkan Selain itu juga dibuat tools untuk menentukan jenis dan estimasi jumlah tiap jenis kebutuhan logistik darurat hari ke-1 s d 5 korban bencana alam dengan teknik operational research permodelan programa linear serta dibuat sistem manajemen database DBMS untuk mengelola distribusi logistik pasca bencana dimana terdapat sistem yang terkoordinasi antara pemerintah dengan tim relawan yang menangani.