Senin, 31 Mei 2010

Studi Kasus3 PT Resuransi Nasional Indonesia”

Abstraksi :

Penerapan e-Learning telah banyak dilakukan oleh berbagai institusi di Indonesia untuk mempermudah penyampaian pelajaran dan pelatihan dengan menggunakan fasilitas berbasis system informasi elektronik. Namun, perubahan menuju era globalisasi menempatkan knowledge management sebagai salah satu kebutuhan vital bagi organisasi khususnya pemerintahan dalam upaya mengorganisasikan dan mentransfer knowledge yang dimilikinya kepada seluruh pegawai sehingga dapat memberikan dan meningkatkan pelayanan public. Knowledge Management (KM) merupakan usaha untuk meningkatkan knowledge yang berguna bagi organisasi. KM tidak hanya merupakan pengaturan knowledge saja, namun lebih pada manajemen suatu organisasi dengan focus khusus terhadap knowledge. Penerapan KM dengan sebuah system berbasis elektronik (e-Knowledge) diharapkan dapat menjadi solusi dari kebutuhan aliran knowledge yang tidak dihalangi oleh batasan waktu dan letak geografis. Melalui makalah ini akan diteliti kesiapan penerapan e-Knowledge dengan katalisator e-Learning yang telah ada pada institusi pemerintahan dengan studi kasus Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan. Kata kunci: e-Learning, knowledge, Knowledge Management (KM), e-Knowledge 1. PENDAHULUAN Belum tercapainya pelayanan publik yang memuaskan oleh pemerintah dapat menjadi indikator yang kurang bagus terhadap kinerja pemerintah sendiri. Manusia dalam paradigma lama dianggap sebagai sumber daya yang harus memberikan kontribusi besar bagi kemajuan organisasi, namun sering kali kurang mendapat perhatian yang serius dari pihak manajemen dalam peningkatan kualitas pengetahuan dan sklill-nya. Paradigma modern memandang manusia atau pegawai sebagai human capital yang merupakan aset penting bagi organisasi. Jika organisasi kehilangan aset tenaga-tenaga ahli dan tenaga profesionalnya, maka akan berdampak pada menurunnya kinerja organisasi sehingga menimbulkan kerugian material dan immaterial. Dengan membangun KM diharapkan organisasi tidak akan kehilangan knowledge yang dimilikinya. Pendokumentasian atau pengeksplisitan knowledge sangat dibutuhkan agar knowledge yang berada di dalam otak para pegawainya yang bersifat tacit bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan knowledge pegawai yang lain sehingga organisasi bisa meminimalkan kerugian jika kehilangan tenaga ahlinya. KM juga sangat bermanfaat dalam memecahkan permasalahan dan tantangan yang dihadapi organisasi karena knowledge yang diperlukan tersedia dan bisa diakses dengan mudah oleh semua pegawai. Tercukupinya tenaga-tenaga ahli akan memudahkan organisasi untuk mencapai tujuan bisnisnya. e-Learning bisa menjadi salah satu pendorong untuk memulai pembangunan KM karena melalui adanya e-Learning organisasi akan lebih mudah menyadari pentingnya mendokumentasikan dan menyebarkan knowledge dari dan kepada pegawai. Penyebaran knowledge tersebut salah satunya dapat dilakukan melalui e-Knowledge. 2. PEMBAHASAN 2.1. e-Learning e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kepada siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan computer lain [Hartley, 2001]. Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya: • menghemat waktu proses belajar mengajar, • mengurangi biaya perjalanan, • menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku), • menjangkau wilayah geografis yang lebih luas, • melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. 2.2. Knowledge dan Knowledge Management Knowledge Management (KM) merupakan usaha untuk meningkatkan knowledge yang berguna bagi organisasi. Dalam pendekatan KM, terdapat KM Consideration yaitu Manusia, Strategi, Teknologi, dan Proses seperti terlihat pada gambar berikut: Gambar 1. KM Consideration Meskipun banyak perusahaan/organisasi mengakui pentingnya keefektifan penggunaan knowledge mereka, namun perjuangan terberat adalah pada saat memulai. Proses-proses menuju terbentuknya KM meliputi (Nonaka): a. Collaboration b. Externalization c. Internalization d. Combination Gambar 2. KM Process / Knowledge Spiral – SECI Model 2.3. e-Knowledge Untuk membangun Learning dan KM terintegrasi, dapat menggunakan model sebagai berikut: Gambar 3. e-Learning and Knowledge Management Metamodel Pada model di atas terlihat bagaimana hubungan antara e-Learning, Business Process, dan KM dalam meningkatkan kinerja organisasi. 3. PENUTUP Dengan menerapkan e-Knowledge sebagai salah satu cara menyebarkan knowledge yang dimiliki organisasi kepada pegawai, diharapkan dapat meningkatkan kualitas knowledge pegawai dan penciptaan inovasi untuk mendukung peningkatan layanan publik oleh pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar